Sabtu, 23 Februari 2013

Setiap Tempat Punya Cerita [Ayu Gina Utari]


Judul : Kisah Tentangmu



“Kalau memang dia orangnya, sejauh apapun kamu pergi, kamu pasti akan kembali padanya”.

Kalimatnya yang selalu aku ingat. Sekaligus pengingat, dan mengingatkanku, sebanyak apapun aku terjerat kisah baru, namanya selalu kembali berkedip-kedip di kepalaku, memaksaku untuk kembali. Lagi. Memutar kembali memori tentangnya.

Meski hanya sesaat dia memberikan banyak kesan berarti untukku; aku manusia yang galaunya sudah sangat kebangetan, dan sering merusak perasaan anak orang. Dia mendadak muncul menjadi sosok penting dalm hari-hariku, kisahnya selalu kutunggu, terutama, sesungguhnya yang aku nantikan adalah dia, yang sedang tersenyum sambil menatapku, dan berkisah tentang banyak hal.

Nampak sederhana sekali, apa yang terjadi pada kami, aku merasa nyaman menemukan sosok manusia seperti seorang kakak, dan aku merasa bahagia dengan itu. Walau ternyata yang terjadi di dalam hatiku tak sesederhana itu. Rumit!. Sampai aku sendiri kebingungan menghadapi bermacam pertanyaan bertubi-tubi dari diriku, untuk diriku sendiri. Bagaimana hatiku, kemanakah hati ini tertuju? Apa yang aku inginkan darinya? Apa yang membuatku harus teringat selalu pada sosoknya?.

Betapa aku sangat berterima kasih padanya yang telah memberikan banyak kenangan menyenangkan dalam waktu singkat. Memberiku banyak kebahagiaan dan kisah untuk dikenang dengan mengulum senyum.
Gunung Tangkubanparahu, yang terletak di antara bandung dan subang, adalah tempat yang aku kunjungi, dan dia berada disana. Udara dingin, aroma belerang yang menyusupi hidung, pemandangan memanjakan mata, dan dirinya dengan senyumannya yang hangat.

Harusnya itu sempurna.

Namun, sebanyak apapun aku berharap lebih padanya maka akan seribu mangkuk kekecewaan yang harus aku telan. Tempat itu seakan menjadi titik balik, dan menjadi lonceng menara Big Ben yang berdentang di kepalaku berulang kali, sampai rasanya hendak memecahkan gendang telinga. Dia telah memilih. Gadis itulah pilihannya, bukan aku.

Hancur.

Sakit?

Tentu saja.

Tapi sebelum hari itu terjadi, aku sedikit mengerti, dia takkan memilihku.

Cukuplah aku menjadi Aku di matanya.

Dan dia, cukuplah menjadi satu kenangan manis untuk ku kenang nantinya sebagai sosok menyenangkan yang pernah melintas, berdiam, menggelitik, mengganggu dalam hatiku dan tanpa kusadari, -Jatuh hati, pada sosok itu.

kalimat keramatnya tetap kupegang teguh, sampai nanti tiba saatnya aku berhenti dalam pencarian ini, dan kembali pada tempat dimana seharusnya aku berada dan berlindung, untuk selamanya.

Dan kamu, terima kasih untuk segalanya.

Sabtu, 16 Februari 2013

Ke Salon

Anas Urbaningrum,
Pak Beye,
Pemilihan Cagub Jawa Barat
Pemilihan Bupati Banyumas *disebabkan berkelana ke purwokerto mengakibatkan guwe terpaksa dan ga sengaja jadi hapal calon-calon bupatinya, padahal bupati pangandaran ato ciamis aja gw ga hapal -_-"*

Dipta "Djoko Susilo" *betewe beliau ujar-ujare cantik yahh??*
 Dipta Anindita

dan Itik Manila...

sudah mau masuk akhir Februari apa yah?
oiya, ada Valenten denk kemaren yah??

kapan saya lulus?

oke, postpone pertanyaan itu, 

banyak hal terjadi belakangan di kepala gw dan membuat sedikit ada efek "hang" di otak, mungkin karena terlalu lama ga dipake?
hari kemaren gw tiba-tiba diajak (*baca : dipaksa) sama Ibune buat facial di salon Larissa. awalnya guwe nolak dan menawarkan untuk mengantar, sedang guwe akan menanti dengan sabar dan imut dengan membaca buku Jiwo J#ncuk di ruang tunggu. tapi ibune keberatan dan tetep minta guwe buat ikut facialan, 
ya uwiss, guwe manut bae, namanya juga sama ibune sendiri, wkwkwk

okeh, yang pertama kali guwe identifikasi dari salon Larissa adalah AC-nya adem,*iyalahh* selaen itu, isinya ya selayaknya salon-salon laen, mbak-mbak cantik dengan seragam warna ijo muda berseliweran manggil pelanggan yang herannya bisa banyak begitu dan tak hentinya terus berdatangan, ruangan bersih, dan wangi dengan banyak pengunjung cewek tentunya.

well, dan fyi aja, gw bukan manusia yang terlalu up to date, jadi sebenarnya kemaren pun adalah hari perdana gw dateng ke sebuah salon. DAN MELAKUKAN SESUATU BERNAMA FACIAL!!!
Omaiiigaaatttt!!!

setelah mendaftar ke mbak-mbak cantik di depan, gw memutuskan *entah dengan pertimbangan apa* untuk memilih Yam Bean Facial, dan baru belakangan gw tahu kalo Yam Bean itu adalah bengkoang.
Heeeemmm...!!
kalo pipi orangnya mandan cabi dan alisnya tebel, mungkin kurang lebih beginilah kenampakan muka gue *tanpa efek kelopak mawar tentunya*

lalu guwe dipanggil, setelah sebelumnya guwe salah denger, dan dengan innocent-nya masup ke ruangan yang salah pula. *baguusss!!!*

tahap pertama adalah guwe disuruh ganti baju dengan sehelai kain, kaya semacam kain sarung gitu, panjangnya sepaha. *perhatian, thats my first time, so let me to tell everything i was done there*

selanjutnya guwe disuru tiduran, diselimutin, dihandukin di bagian atas, dan selanjutnya adalah KIAMAT karena tiba tiba muka guwe dijamah oleh cewe-cewe tak dikenal, awalnya si asyik, diolesin _entah apa_ tapi wangi gitu ke muka dan bahu, dipijet-pijet, 
diuapin *panas uapnya tu kaya kalo kita lagi ngedinginin nasi pake kipas angin*

kemudian semuanya berubah menjadi kesakitan, mengerikan, dan membuat guwe sangat bertanya-tanya dalam hati, kenapa begitu banyak orang rela dateng ke salon kalo hanya untuk disakiti? karena jujur aja guwe menangis dengan indahnya disitu. Lha gimana engga nangis?? muka guwe tiba-tiba ajah dicucuk-cucuk pake jarum, dikorek-korek, dipejet-pejet jerawatnya, dan ditusuk-tusuk lagi.
embak-embak cantik disitu emang pada tega apa sadis sii yahh? guwe mah ngeri deh denger jerawat batu guwe yang dikorek-korek pake jarum, Sakiitt Tuhaaannn!!!

tahap akhir adalah muka guwe di-Drettt Dreettt... *entah apa namanya yang jelas muka guwe kerasa kaya disetrum* jere mbaknya itu buat mbunuh akar jerawatnya. Whatever daahh...

dan kemudian, setelah guwe selesai, dengan muka agak perih guwe berkaca di kamar mandi, dan berbicara pada diri sendiri, bahwa guwe memang diciptakan tuhan sebagai manusia udik yang terbiasa hidup di kebon, makan singkong, dan mandi di empang, dan tidak sanggup menghadapi gencetan dunia kecantikan dengan segala inovasinya yang masih seringkali menyisakan sakit. guwe prefer untuk pergi mencangkul bersama bapak di sawah, lalu mancing ikan, dan membakarnya untuk kemudian memakannya di saung bersama yang lain.

guwe bukan anti teknologi, anti inovasi, ato ga suka perawatan kecantikan. guwe adalah cewek yang kadang suka dandan, dan pemerhati hal-hal yang berhubungan dengan dunia kecantikan, ato fashion, dan segala atribut yang berkenaan dengannya. cuma guwe masih ngerasa cukup dengan apa yang diberikan tuhan untuk guwe sampe saat ini, jadi guwe ngerasa belum perlu untuk berkenalan langsung dengan hal-hal itu.

mugkin nanti?

bisa saja, tapi yang jelas bukan sekarang :)

#Catatan Hati Seorang Gadis Udik

Sabtu, 02 Februari 2013

Movie, and Travelling

belakangan banyak orang menggilai travelling. Entah jalan-jalan ke luar negeri beserta keluarga dalam paket tour, jalan-jalan ke tempat wisata di hari libur, jalan-jalan di sekitar kompleks rumah, jalan kaki seorang diri, ataupun yang belakangan ini booming : Backpacking.
merujuk pada  trackpacking.com Backpacking/ Backpacker adalah orang yang melakukan perjalanan ke suatu tempat tanpa membawa barang-barang berat (merepotkan). istilah backpack sendiri saya kenal semenjak saya membaca novel Dee Supernova nomor dua berjudul Akar, dengan karakter bodhi sebagai sang backpacker. curiousity saya terhadap backpack meningkat berjuta persen setelah saya membaca Edensor, salah satu dari Tetralogi Laskar Pelangi. satu yang saya tangkap dari kisah-kisah itu : perjalanan ke tempat baru akan selalu menyajikan hal yang mengejutkan dan tak terduga bagi manusia.
kemudian kesukaan itu berlanjut terhadap film-film yang saya gandrungi selalu bersetting kisah perjalanan, dan view yang memanjakkan mata, so here some lists of Travelling Movies, Enjoy :)

1. Mr. Bean's Holiday
lucu? jelas... namanya juga Mr. Bean, tapi yang membuat saya tergila gila dengan film ini adalah fakta bahwa beliau keliling eropa dalam film ini, dan tentu saja mengalami banyak hal menarik di dalamnya, mendadak ikut syuting film bersetting peperangan, dikira penculik anak, dan mendadak menjadi pengamen jalanan, juga adegan dimana ia terjebak diantara perkebunan bunga      entah dimana    .
fakta yang menyatakan bahwa dalam film akan menyajikan pemandangan alam, dan terutama hijau yang luas entah itu hutan, padang rumput, perkebunan, taman dan lainnya akan selalu menarik perhatian saya, begitupun dengan film ini.

2. Eurotrip
bagaimana menceritakannya ya?
agak deg-degan juga, alias harus hati-hati dalam menawarkan film ini pada orang lain karena dalam isinya, ada beberapa adegan yang memang cukup berbahaya. namun karena lagi-lagi basicly kisah film ini adalah berkeliling negara asing, lagi-lagi saya pertahankan film ini, meski banyak yang protes kalau saya ajak nonton film ini entah kenapa. dimulai cerita ketika Scott dicampakkan kekasihnya, dan saat ia menyadari bahwa sahabat pena jermannya adalah perempuan dengan nama Mieke, maka ia memutuskan pergi menuju eropa untuk meluruskan kesalahpahamannya dengan Mieke ditemani sahabatnya Cooper. bertemu dengan 2 temannya, si kembar Jamie dan Jenny di Perancis, setelah sebelumnya tanpa sengaja tersasar di kandang Hooligans Red Devil, Scott dan Cooper menghasut keduanya untuk menemani mereka menuju Jerman. Scott bertarung dengan human robot berwarna silver di tengah antrean menuju Museum Louvle yang batal mereka masuki, bertemu dengan lelaki Itali aneh di kereta, tertipu dengan Nude Beach di Crans Sur Mer, dan tersesat di negeri bernama Bratislava, dimana orang mampu membangun penginapan dengan satu koin nikel. dan lagi-lagi, bahwa perjalanan akan membawakan kita banyak hal tak terduga :).

4. Letters to Juliet
bersetting di Italia, tapi lagi-lagi sebuah perjalanan mengarungi negeri Itali, dengan Vineyard dan hamparan warna hijau dimana-mana. menyenangkan!.
mengenai pencarian cinta pertama seorang grandmother dari lelaki inggris yang arogan, ditemani seorang penulis amerika, Amanda Seyfried, pencarian berakhir sangat bahagia, di tempat yang membahagiakan mata, dengan garden party yang sangat hijau.
Awesome...!!.






5. Eat, Pray, Love
sebenarnya menonton film ini memang agak berat, tetapi, alasan bahwa film ini lagi-lagi tentang a journey, saya mengalah, menontonnya, dan kemudian menikmatinya. Eat = Italia, Pray = India, dan Love = Bali. kekosongan dan banyak hal yang tak dapat dikompromikan membuat Julia Roberts memutuskan berpisah, dan memulai perjalanan panjangnya menuju Italia, India, dan berakhir di Bali, Indonesia. Italia benar-benar kurangajar membuat penonton ngiler dengan seluruh sajian makanannya, dan berlanjut menuju India, dengan gambaran yang "bukan India" seperti yang ditampilkan di film-film Bollywood pada umumnya, dimana semua orang nampak hidup mewah di rumah besar, dengan kendaraan berupa helikopter, dan bepergian ke London sesuka hati. ini adalah India yang "India".
di bali ia menyerah akan cengkeraman cinta yang membuat keseimbangannya dirasanya menjadi kembali kacau, dengan sedikit kegalauan, akhirnya Julie memantapkan hati, dan cerita berakhir bahagia.

6. Hello Stranger
lelaki galau kabur dengan tour travel ke Korea Selatan tanpa persiapan apapun (bahkan jaket sekalipun!!!). seorang perempuan dengan penuh persediaan berangkat ke Korea Selatan, dengan tujuan bertemu dengan sahabat penanya disana. mereka bertemu di sana tanpa sengaja, dan sang lelaki akhirnya menjadi pengikut sang perempuan ke banyak tempat. dan hingga akhir film, tak ada satupun yang tahu nama masing-masing pemeran, termasuk mereka satu sama lain, yang saling memanggil dengan panggilan sapaan khas Thailand (-kun). galau bersama, gila bersama, dan berpetualang bersama. bersama orang asing. dan akhirnya saling jatuh cinta, masih dengan orang asing.
"kalau (perasaan) ini hanya ilusi, mengapa aku masih merindukannya?".

The First Travel Books I've Ever Read

1. Edensor

Buku yang menyenangkan untuk dibaca, bagi saya mengesampingkan fakta bahwa ada beberapa (atau banyak) pemilihan kata dari Andrea Hirata yang sering membuat kening berkerut. seperti bab awal di buku ini yang membuat saya harus membaca beberapa kali untuk memahami makna dari paragraf-paragraf itu. dan magnet utama dari buku ini adalah Backpacking. bagaimana Ikal dan Arai menjadi manusia duyung untuk membiayai perjalanan backpacking mereka, bagaimana mereka masuk ke pedalaman eropa yang tak banyak dikenal orang, bertahan hidup hanya dengan menggasak pucuk-pucuk pohon karena sudah tak ada yang dapat mereka dapatkan untuk mengganjal perut dan berjuta kisah dalam buku ini yang ditutup apik dengan fakta bahwa Ikal bertemu dengan gambar-gambar dalam kepalanya "Sure Lof, It's Edensor". kalimat manis dari seorang ibu yang seolah menjadi kunci pembuka pintu dan menjebol seluruh bayangan Ikal tentang desa Edensor, dan menjadikannya nyata di depan matanya.
2. Akar
Bodhi adalah pusat cerita buku ini, yang saya baca 4 tahun yang lalu, ketika seorang teman membawanya di tengah kelas pengajian kita kuning oleh pak Abun Bunyamin, dan membuat saya lupa beberapa saat dengan kelas pengajian karena sudah terbawa berkeliling asia oleh makhluk plontos ini. sedikit lupa dengan kisahnya, tapi tak lupa bahwa Bodhi menemukan The Golden Triangle, dan sempat bekerja disana, dia berkelana di asia hanya dengan berbekal dirinya saja.
sekian. hebatnya, mereka yang berkelana ini, selalu menemukan apa yang jarang orang lain dapatkan saat mereka ikut tour oleh agen travel dan sebangsanya. and that's life.


3. Kambingjantan
Sesungguhnya buku inilah pencetus segala kegalauan mengenai out of the box, dan pergi  berkenalan dengan negeri nun jauh entah dimana, meski faktanya bang Dika "hanya" terbang ke Adelaide, tapi dari buku inilah saya mengetahui bahwa ada kehidupan lain yang seperti ini dan seperti itu di sana. banyak hal unik yang dialami oleh mereka, bahwa ternyata cebok menggunakan tangan kiri adalah hal yang sama sekali mengherankan dan mengerikan untuk orang asing. dan kemudian buku ini yang menjadi pemicu pencarian saya akan negeri-negeri tak terlihat   di luar sana.