Sabtu, 29 Maret 2014

5 List That Man/ Woman Drama


Thanks god i was being so nice and blessfull, so here i am again and write for you, anyway i don’t have any specifis business yang bikin gua secara nggak langsung harus menunda tulisan-tulisan gua disini, i just don’t have enough idea to write.
Atau, gua punya ide yang seringkali terbuang begitu saja karena gua tinggal tidur semuanya.
But then today, sebelum semuanya gua lupa, kali ini gua bakal bahas soal tayangan yang menggunakan wanita sebagai tokoh sentralnya. Bukan wanita biasa, tapi wanita jadi-jadian.
Okeh! Ini bukan film Suzana semacam Malam Satu Suro atau Ratu Pantai Selatan, tapi film dan drama soal wanita yang jadi pria aka nyamar, aka pura-pura.
Belakangan banyak beredar tayangan menyesatkan di dunia ini, dimana para cewek (yang biasanya cantik-cantik) dengan berbagai dan bermacam alasan tiba-tiba saja terpaksa, atau dipaksa berpenampilan cowok, dan dianggap atau mengaku cowok. Lalu dengan bodohnya orang-orang disekitarnya akan percaya begitu saja kalau manusia di hadapannya itu adalah lelaki, padahal sudah kelihatan dengan amat sangat jelas kalo di lehernya itu manusia enggak ada yang namanya jakun, nggak pernah tumbuh cambang. Apalagi jenggot.
But eniwey busway, mengesampingkan logika-logika ituh, gua dengan tegas menyampaikan bahwa gua memang penikmat film dan drama apa saja, and i am netral. Jadi gua nggak berniat menulis untuk memojokkan siapapun ato pihak manapun. So i here i am dengan judul-judul bertema di atas. There we go!!.



1.       Coffee Prince.

Drama favorit gua dongs, awal mula gua suka sama drama koreaan juga gegara nonton drama ini. Ini drama berkisah tentang seorang cewek bernama Go Eun Chan yang demi menghidupi keluarganya (Yes, disebabkan ayahnya meninggal ialah yang menjadi tulang punggung keluarga). Dia kerja serabutan apa saja demi mendapatkan uang, menjadi delivery (wo)man, pengantar susu dan koran, waitress, pelatih taekwondo, sampai tukang cuci WC. Suatu kali, tanpa sengaja ia bertemu dengan Choi Han Kyul yang mengira dia lelaki kemudian demi menghindari perjodohan yang diatur orang tuanya, Han Kyul membayar Eun Chan untuk jadi pasangan homo-nya (Yes, he didnt notice it!!). kisah berlanjut ketika akhirnya Han Kyul membuka kedai kopi, dan Eun Chan bergabung menjadi pegawainya. Kedai ini bernama Coffee Prince dan kisah mereka berdua berlanjut. Lanjutnya kaya gimana? Yak! Silahkan ditonton sendiri saja dramanya, huehehehe.




2.       You’re Beautiful.


Kalo drama ini ceritanya seorang calon biarawati yang mendadak saja direkrut dan dengan terpaksa menggantikan posisi kakak kembarnya (yang sudah sangat lama sekali tak pernah ditemuinya) dan menjadi anggota boyband. Yep! Boyband, artinya dia menjadi cowok.
Dengan banyak pertimbangan akhirnya cewek itu Go Min Nam menerima tawaran tersebut, dan disanalah dia bersama para lelaki super kece itu, tinggal dalam satu dorm, kemudian satu persatu dari mereka akhirnya menyadari perasaan spesial mereka terhadap Go Min Nam.


3.       Secret Garden.

Ini mah cerita tentang 2 manusia berlainan jenis yang gara-gara (dengan bodohnya) minum cairan aneh, jadilah jiwa mereka tertukar. Jiwa si laki-laki tinggal di dalam tubuh si cewek, dan jiwa si cewek pindah ke tubuh si cowok,jiwa mereka bisa kembali lagi kalo mereka kena aer hujan. For sum, finnally gua selese nonton drama ini, dan ahirnya as always i made crazy by their soundtrack, karena setelah beberapa hari berlalu, di kepala gua selalu terngiang-ngiang lagu Here I Am-nya 4Man. hahaha!! but anyway, ini bukan soal penyamaran sihh, lebih ke pendalaman karakternya masing-masing artis. Dan, yaa... karena menurut gua drama ini rate-nya bukan buat SU (Semua Umur), memang ada beberapa adegan yang *ehhmm. and anyway adegannya nggak jadi awkward sihh. beruntung yang jadi Gil Ra Im adalah Ha Ji Won. She's amazing about acting. untungnya bukan Park Min Young. **Sorry, not bashing, tapi i dont get her act sejauh ini, except she have pretty face and shape body**.


4.       Hanazakarino Kimitachihe (To The Beautiful You).

Japanese Version

Korean version 

Taiwan Version 
 
 Ini drama yang diangkat dari manga berjudul sama, versi yang lebih baru adalah versi drama korea dimana main characternya diperankan oleh anak-anak SM Entertaiment. Sano diperankan oleh Choi Min Ho (member Shinee) dan Mizuki sama Sulli f(x). cuma yang gua tonton adalah drama terdahulunya Hana Kimi versi Jepang (Eniwey inih drama udah kaya Boys Before Flowers, ada 3 versi, yakni Jepang, Taiwan Dan Korea). Kisahnya Ashiya Mizuki (cewek) merasa bertanggung jawab untuk membuat Sano bermain Lompat Tinggi lagi, dan demi melaksanakan tujuannya, ia menyamar menjadi seorang laki-laki, dan menyusup ke asrama laki-laki di jepang. Ia tinggal satu dorm dan bahkan satu kamar dengan Izumi Sano (waooow!! Double hattrick). Dengan keteguhan dan (aura kecewekannya) akhirnya Ashiya mampu membuat Sano berada di lapangan lagi untuk melompat.

5.       Ouran High School Host Club (Live Action)
Diperankan sama cewek cantik bernama asli Haruna Kawaguchi. Aslinya gua ga begitu ngerti drama ini karena memang gua ga ngikutin ceritanya. but eniwey, demi melihat sepenggal adegan di Youtube saat Haruna sedang menyamar menjadi laki-laki, that was really made me sick!!
di dunia nyata mana ada orang yang bakal salah tebak apakah dia wanita atau laki-laki, kalo penyamarannya macem gini :
 weell, then here's the real Haruna Kawaguchi yang juga bermain di Great Teacher Onizuka Live Action sebagai Miyabi :


Well then, begitulah kira-kira Drama-drama bergenre “Penipuan” tersebut. Kesimpulannya gua tetep paling suka nomer pertama, karena dari seluruh drama yang ada, Yoon Eun Hye bisa banget berakting maksimal disana, buat gua, Ashiya Mizuki dan Go Min Nam masih kelihatan sebagai cewek tomboy berambut pendek ajah, bukan cowok kemayu, apalagi cowok tulen. bahkan seringkali gua ngelihat mereka sebagai cewek berambut pendek aja gitu. Ga lebih, ga ada aura kelelakian yang (berupaya) dimunculkan oleh tokoh Eun Chan di depan orang-orang disekitarnya demi menunjukkan kalau dia adalah lelaki. Kalau dramanya Secret Garden gua nggak bisa bilang banyak soal aktingnya, perkaranya adalah sudah jelas kalau disini embaknya enggak menyamar jadi laki, tapi memang ada laki yang nyangkut di tubuhnya. Dan utamanya sih karena gua nggak bener-bener nonton drama ini.
Nah, gegara drama-drama macem begini, tiap kali gua liat artis laki di korea, gua suka kebayang sendiri jangan-jangan salah satu dari mereka dalemannya adalah cowok!. Ya gimana enggak, mereka cantiknya aja ngalahin gua sebagai cewek tulen!. Apalagi kalo liat model-model Taemin-nya Shinee, ommooo.... senyuumnya itu bikin cewek disekitarnya jadi minder. Tapi ya, mau secantik apapun Taemin dan lelaki-lelaki laennya diluar sana, tetep aja judulnya laki, nggak bakal juga ngalahin cewek yang sebenarnya. Eh dink, sekarang mah banyak laki yang nyari laki juga ya? *Pletaakkkk.

------->>>> Contoh lelaki berwajah Cantik (Taemin Shinee ) :













 
------>>> Contoh cewek berwajah tampan dan sukses dengan usahanya (Amber f(x))  :


Nah, kalo misal cewek yang menyamar jadi lelaki di drama model begini, ummm i will have a drool cuz she looks handsome and cute in the same way. lol. Next time i'll share about Gender Bender dehh. Hope i'll have big time to do it.

Jakarta ; The Beginning



Beberapa waktu yang lalu, demi mengejar pekerjaan, karir, atau apapun namanya, gua memutuskan berpetualang ke jakarta. Ya sodara sodara! Gua ke JAKARTA (di bold biar terlihat dramatis abisss). FYI aja ya, gua ini manusia yang sama sekali ga paham jakarta itu apa, kecuali yang sering diliat di tipi, dimana selalu ada banjir, dan segala macem kejadian ada disono, then sebenarnya sedikit banyak media udah bikin gua sukses males sama jakarta. Gua parno, gua senewen sama macet, dan gua ga betah dekat kerumunan manusia. Pengap. Maka sukseslah sudah mereka membuat gua menghindari jakarta. Tapi apa mau dikata, karena gua ga lekas dapet kerja juga, akhirnya gua putuskan pergi ke sono untuk ikut Job Fair di Senayan yang diadain sama Jobforcareer.com sama besoknya yang diadain sama Jobstreet.com. Dan tentu saja kebetean gua sama jakarta nambah berkat fakta bahwa gua keilangan ATM emak gua ketika gua berkelana disono.
Awalnya gua berniat mau sebentaran doang disana, alias dateng buat ikut job fair doang dan kemudian pulang. Namun tuhan berkehendak lain, gua disarankan (dan dipaksa) sama kawan gua buat stay disana selama beberapa hari menunggu pemberitahuan dari job fair tersebut.
Selama menunggu itu, gua mencoba ikut Walk in iterview di Dexa Medica, trus ke Infomedia di daerah Fatmawati.
Selaen itu gua juga diajak “bergaol” sama kawan seperjalanan gua, Maya, biar gua bisa kenalan sama jakarta dan ga terlalu kudet.
Maka diajaklan gua sama Maya ke Blok M, dan ke mal laennya yang ga gua hapal namanya.
Pernahkah gua cerita kalo gua ini adalah manusia yang ceroboh, grasa grusu, dan seringkali ditimpa kejadian memalukan dunia?.
Okay, jamanan gua MAN (aka SMA), gua pernah jatoh tengkurep karena lari buru-buru pengen ke kamar mandi balik dari sekolah, gua nabrak tong sampah dan nyusruk begitu aja sambil diliatin anak-anak TK yang lagi istirahat (plus emak-emaknya), dan gua Cuma bisa cengengesan.
Di sekolah aja pas acara perpisahan karena saking asyiknya ngobrol dan ketawa-ketiwi, kaki gua masuk ke got kecil dan keselip disana, tentu aja meninggalkan lecet di betis yang lumayan dalam. Saat itu gua cengengesan aja diliatin manusia segitu banyaknya . Gua juga pernah jatoh gara-gara lari pas mao ke warung beli blocknote, dan gua jato tengkurep gitu aja diliatin akang-akang ganteng yang untungnya gua ga kenal. Dan, oh iya, dulu mah apalagi jamanan SMP gua pas balik beli es (dan tentu aja langsung gua buka dan makan sambil jalan), saking seriusnya menelanjangi eskrim di tangan, gua ga fokus liat jalan, gua jalan minggir dan keselip gitu aja di selokan.
Pulang latihan karate di sekolah, gua juga pernah jatoh kecelup. Gua anaknya lumayan petakilan, dan suka hal-hal di luar kebiasaan kayak buka botol minuman pake gigi, makan mie langsung di panci, ato berlatik ngupas kelapa dan mencangkul, maka ketika temen gua yang laen jalan di pinggir jalanan, gua jalan di atas tembok selokan air yang baru aja dibangun. Dengan polosnya gua berdendang riang gembira penuh cinta, kagak sadar kalo ternyata kelak gua ketiban apes. Saat belok masuk ke gang asrama kaki gua miss nginjek tanah dan akhirnya jatoh (plus lecet di sepanjang betis). Dahsyatnya karena seringnya gua jatoh, saat itu gua Cuma langsung kebangun setelah beberapa detik menatap luka lecet dan lanjut jalan aja.

Dan, belum termasuk jatuh-jatuh yang paling sering ; di tangga. Entah kenapa gua sering banget terantuk, kepleset, gelinding (atau apapun jenisnya) udah pernah gua alamin semua di tangga. Mungkin tangga di manapun punya dendam kesumat sama gua? Entahlah.
Yang memalukan lainnya dalam keidupan ini juga pernah gua alamin semacam saat gua latihan pemusatan di GOR Dadaha, kita saat itu disuruh bikin buku laporan yang menjelaskan seberapa banyak latihan kita setiap hari, push up, sit up, dan seterusnya dan sebagainya.
Gua, sebagai cewek yang imut memutuskan memakai buku Kiky bergambar Mickey Mouse berwarna Pink terang benderang. Yang lebih menakjubkannya lagi, disebabkan karena gua ini manusia yang diberi kelebihan kreativitas yang tak tersalurkan, akhirnya energi ini gua pake disini, buku laporan yang senyatanya formal dan apa-apadanya, gua rombak seenak jidat jadi buku laporan diary.
Tingkah gua yang kelewat ajaib ini ketahuan sama Kang Wawan pelatih dari Kabupaten Tasikmalaya, kemudian dengan dahsyatnya, buku itu, buku “Diary” kampret gua itu, dibaca dengan manjanya oleh beliau saat latihan live di depan anak-anak yang entah ekspresi mukanya kaya apa, karena alhamdulilahirrobbil alaminnya, gua saat itu nggak hadir latihan. Ya nggak kebayang aja kalau pada saat itu gua hadir, gua yakin saat itu juga gua langsung gali tanah dan mengubur diri sendiri.
Saat diceritain tragedi itu oleh kawan satu team gua, gua Cuma sanggup mangap dan berupaya mati namun tak sanggup.
>>>> 2014
Itu berlalu beberapa tahun kawan-kawan.
Gua pikir saat ini gua lebih baik, so gua ga berpikir gua ga bakalan tertimpa kejadian menakjubkan lagi, kaya semacam sendal jepit hampir “ketelen” Eskalator Asia Plaza, atau kesasar pulang dari belanja dan kebawa sampe Gobras dan Alun-Alun Tasikmalaya.
Gua pikir gua bakal baik-baik aja.
Sampe akhirnya gua tiba di Blok M. (eh, blok M apa plaza Blok M, ato apa gitu lah, yang jelas itu bangunan tinggi-tinggi sekali).
Itu bangunan keren banget, dan nggak ada di kampung gua, karena di desa gua adanya Cuma sawah, hutan, sawah, dan pohon kelapa.
Pintunya buka tutup otomatis yang kata pake sensor, dimana ketika ada orang mau masuk dia kebuka, dan di saat orang mau keluiar dia membuka pula. Di luar itu, ntu pintu bakal berdiam diri seakan dia bukanlah apa-apa dan hanyalah kaca tembus pandang biasa.
Saking dahsyatnya itu tempat, pintunya dibagi dua ; pintu masuk dan pintu keluar.
Di dalem situ gua sama Maya makan, bolak balik ke kamar mandi buat beneran riasan muka ondel-ondel *tsaaahhh*dan muter-muter ga pentingngabisin waktu. Termasuk liatin orang pacaran dan anak-anak SMA yang berkeliaran kesana kemari. Semua berjalan normal-normal saja, gua masih petakilan, dan maya masik cantik sekaligus memimpin perjalanan kita.
Saatnya pulang, Maya cek dompet dan ternyata kita nggak punya recehan buat bayar TransJak ataupun Koantas Bima. Karena hal mendesak itu Maya ngajak gua ke dalam buat ngerecehin uang sambil sekalian beli beberapa persediaan kita yang udah hampir habis.
Kita jalan aja ke dalem.
Maya masuk duluan.
Sukses.
Gua berjalan di belakangnya nggak merasakan apa-apa, innocent.
Tanpa berpikir panjang dan segala macamnya gua mengikuti langkah Maya yang udah masup duluan.
“Buaghh...”.
Kamprettt.
Setengah muka gua kehantam pintu kaca.
Maya nengok dan Cuma bengong liatin gua.
Semua manusia yang berada di radius dekat sana nganga dan cekikikan liat gua, termasuk mas-mas penjaga stand yang ganteng, dan bapak-bapak yang bediri deket pintu.
Gua malu? Ga! Gua Cuma kepikiran make up gua.
Ya ealahhh sodara, masa kaya begitu gua masih innocent doang?.
The question is : “Kenapa itu pintu bisa sesadis itu sama gua? Kenapa sama Maya enggak? Apakah karena Maya cantik dan feminin sedangkan gua laksana pria berkerudung dan mengenakan rok?.”
Jawabannya bukan itu, karena intinya adalah kita dengan idiotnya masuk lewat pintu keluar, yang notabene dirancang cuma membuka kalo ada orang mendekat dari arah dalam. Otomatis, kita yang jalan dari arah luar ini nggak termasuk hitungan, so it mean itu benda nggak akan bergeser dan bersimpati seikitpun dengan kehadiran kita.
Lalu kenapa Maya bisa masuk?.
Jawabannya adalah karena disaat ia mendekat ke pintu itu, kebetulan ada sepasang suami istri yang hendak keluar, sehingga pintu  itu otomatis terbuka untuk mereka, kemudian Maya yang menyaksikan pintu itu terbuka otomatis melangkahkan kaki kesanal dan sukses masuk. Saat giliran gua masuk, pasangan orang itu sudah sukses keluar, dan tak ada manusia lain yang mendekat ke pintu keluar itu. Dan itu artinya Cuma ada gua di sana yang hendak masuk ke dalam, dan artinya sang pintu dengan otomatis akan menutup kembali, dalam posisi gua baru memasukkan sebelah kaki kanan gua ke dalam.
Tentu saja akhirnya muka gua dihantam pintu kaca tebal dan keras itu.
Dafuq.

Bullying



Anybody here got bullied during their school or in life society? Atau ada yang menjadi tersangkanya? Atau ada yang tadinya korban dan merasa harus membalaskan kemarahannya kepada orang lain?.
I dunno siapa itu, but i am. I am the first one, not the second or even the third option. Bagaimana rasanya jadi korban? Trust me, itu nggak pernah sekalipun menyenangkan. Hari-harimu seperti selalu diliputi kegelapan, sesak dan nyeri di dada, kemudian bingung harus berlari kemana. Tapi yang terpenting adalah rasa sepi yang menyakitkan, seperti mata kail yang disangkutkan di bagian dalam tubuhmu. Karena buat gua itu adalah kepastian ; orang yang mengalami bullying sejatinya adalah orang yang kesepian.
Dulu gua sering pingin mutusin leher orang-orang bully gua, sering pengen gamparin muka mereka, atau doain hal jelek buat mereka kaya “Semoga orang yang mereka sayangin ngerasain juga apa yang gua rasain selama ini”.

Gua pernah dipukulin temen laki gua pas SD tanpa alasan, sampe kepala gua dibenturin ke tembok juga pernah. Dipalak? Jangan tanya lah ya, itu sih sarapan gua tiap hari, sampe suatu hari pas jamanan gua TK gua nggak mau ngasih uang jajan gua sama Si Roni dkk, akhirnya gua dijorokin ke jalan, dalam posisi jalanan baru aja diaspal dan otomatis baju seragam gua kena aspal item-item. Orang rumah nggak tahu gua sering di-bully.
And FYI lagi, bahwa anak yang di rumah diam seakan nggak ada apa-apa itu tidak berarti dia baik-baik saja dan tidak punya masalah sama sekali. Setiap orang akan selalu punya masalah dalam hidupnya, bahkan anak sekecil apapun. Masalahnya adalah apakah dia berbagi kesulitan itu dengan orang lain atau tidak.
Saat itu emak gua yang ‘ngeh’ liat seragam gua berlulur aspal dan nanya sama gua, akhinya gua bilang sama emak, gua dipalakin sama kakak kelas gua. Babeh yang denger langsung naek pitam. Dia aslinya kan super esmosian. Begitu tau anaknya digituin sama mereka, besoknya pagi-pagi, babeh gua menghadang anak-anak itu di jalan yang biasa dilewatin sama mereka –sambil bawa golok- dan ngomel-ngomel. That was horrible. Yeah, babeh gua memang cukup menakutkan, dan pasti buat teman-teman sekelas gua dan kakak kelas gua beliau sangat menakutkan sekali, karena sejak saat itu nggk pernah ada satupun teman laki-laki gua yang maen ke rumah, bahkan saat gua ngadain acara ulang tahun pun yang muncul Cuma anak cewek dan beberapa gelintir anak lelaki yang notabene adalah tetangga.
Karena bullying yang hampir tiada hentinya di tiap tingkat sekolah gua. Gua sering depresi sendiri, dan suka tertekan kalo ketemu dunia baru dan suasana baru, gua sering takut kalo-kalo ada orang yang bakal nyerempet-nyerempet kesana lagi. Setiap kali masuk sekolah baru, ataupun naik kelas dan ketemu temen berbeda dengan temen sekelas sebelumnya, gua akan setres dan cemas memikirkan masa depan gua di kelas nantinya. Apakah akan ada orang sejenis kakak kelas gua pas TK, apa orang kaya temen sekelas gua pas SD, ataukah seperti temen SMP gua?.
But then gua manusia yang terus belajar bagaimana agar gua bisa bertahan dan nggak jadi korban lagi. I’ve changed. Gak totally changed by myself lah, gua membaca lingkungan, menemukan kawan baru, dan karakter teman yang baru, mendapatkan fakta kalau teman gua ternyata memiliki karakter macam begini. She is talkative, cheerful, and a positive though person, also she is innocent,  and when i am with her, i feel so free and comfort to be like that. Feels like i’ve found my own self. I could laught, and act as i am. And i was blessed to get a bestfriend like her.
Buat orang yang liat gua sekarang nggak bakal percaya kalo gua ini dulu adalah manusia pendiem yang nggak suka ngomong dan lebih banyak nyorat-nyoret buku sama tidur. But that was me it that time.
Saat makin gede gua berpikir kalo gua pengen berubah menjadi lebih menyenangkan dan nggak mau memberikan orang lain peluang untuk menyerang gua.
When i decided to change, Gua nggak sekaligus jadi manusia yang berubah seratus persen. Tetap saja ada trauma dan ketakutan yang tersisa dalam diri gua, sekalipun hari ini gua adalah manusia cengengesan nggak jelas yang suka teriak-teriak dan nggak tahu malu, tetap saja gua yang sekarang adalah lanjutan dari gua yang dulu.
Tapi gua berusaha sendiri untuk menjaga diri gua sendiri, hingga saat ini. Perjuangan ini buat gua belum berakhir, apalagi ketika gua tahu ternyata banyak sekali manusia di luar sana yang mengalami bullying –dalam bentuk apapun. Gua ngerasa kalo ada yang salah, entah di bagian mana disini yang bikin penyakit bullying ini nggak sembuh-sembuh dan malah membudaya.
Belakangan, setelah semua yang gua alamin, gua nonton drama Gokusen yang sempat gua bahas di postingan yang ini. Di episode ke (..)nya Yankumi menghadapi masalah salah satu muridnya --- yang baru dia tahu kalo dia punya murid laen di halaman kedua absensi tapi ga pernah dia sadari ---  ternyata di-bully sama kawan sekelasnya terutama sama Shun Oguri, dan kemudian trauma sehingga menolak untuk datang ke sekolah.
Yankumi terus berusaha mendekati anak itu, kemudian pada satu waktu akhirnya ia berhasil membujuk anak itu buat keluar dan mengobrol dengannya.
Anak itu awalnya nggak terima dong dibilangin segala macem sama orang asing yang nggak tahu dia dulu menderitanya macem gimana trus tiba-tiba muncul sok akrab dan bilangin ini-itu, seakan luka-luka itu bakal sembuh begitu saja, for him, Yankumi nggak tahu rasanya jadi korban bullying itu kaya gimana.
Bu guru Yankumi Cuma tersenyum, kemudian dalam mode flashback ia bercerita kalau dahulu semasa dia kecil dia juga merupakan korban bullying. And of course she got hurt, she cried, and she struggled for it.
Luka korban bullying itu mendalam dan tak nampak karena ini bukan luka fisik tapi luka psikis. Memang seringkali menggunakan fisik – bahkan sampai ada yang meninggal atau luka-luka di sekujur tubuh. Tapi luka psikis yang tak nampak di luar justru yang menakutkan karena tak banyak orang yang menyadarinya. Dari luar nampak sehat sejahtera, namun mentalnya sakit.

Betapa mengerikannya jadi korban bullying, karena untuk mengenang masa sekolah yang seharusnya menyenangkan menjadi mengerikan dan enggan untuk diingat kembali. Tapi yang lebih menakutkan dari bullying adalah bagi beberapa korban, jalan terbaik di mata merekabisa berarti orang lain pun harus merasakan apa yang pernah dirasakannya sehingga kemudian mereka memutuskan balas dendam, melampiaskan amarah dan kekecewaan, pertanyaan, kebingungan dan segalanya kepada orang baru. Menghadirkan korban baru, yang suatu saat berpotensi akan melakukan hal yang sama seperti pendahulu-pendahulunya.
Tak bisa disalahkan seluruhnya, karena buat gua sesungguhnya itu adalah bentuk kemarahan dan kekecewaan mereka terhadap dirinya sendiri, dan hidupnya. Kenapa hidup gua begini, kenapa gua diginiin, kenapa orang lain enggak?. Kenapa Cuma gua?.
Betapa sulitnya untuk bangkit dan menjadi manusia yang tegar, penuh maaf, dan menyenangkan setelah mendapatkan perlakuan tak mengenakkan dari orang-orang di sekitar yang semestinya menjadi kawan berbagi.
Apa yang sesungguhnya harus dilakukkan? Gua sendiri pun enggak begitu tahu. Untuk mencapai hidup seperti ini bagi gua cukup menjadi sebuah prestasi menakjubkan bahwa ternyata gua bisa seperti ini. Walau sesekali masih saja gua being drop and got an emotional blackfeeling ketika terseret kembali ke masa dulu. Tapi setidaknya gua berusaha, gua memperbaiki diri gua, dan keep walking.
Apa yang missed gua lakukan akhirnya gua temukan di drama Gokusen itu. Fight.
Lawan mereka. Itu kata sensei Yankumi
Dengan tangan sendiri.
Tak boleh ada bantuan dari siapapun, karena tak ada yang akan mampu membantu kita selain diri sendiri.
Kamu harus punya keberanian untuk berkata tidak, kamu harus mampu menolak, and againts them. Kalo perlu beat them << yang ini redaksinya ke gua, hahahah
Lalu apa tugas orang disekitarnya?.
Membantu meningkatkan kepercayaannya. Memberikan rasa nyaman dan hangatnya persahabatan. Karena apa? Sekali lagi kembali pada paragraf gua di atas, bahwa korban bullying adalah orang-orang yang kesepian. 
Tapi, orang yang melakukan Bullying lebih kesepian.

Happy Postcrossing ; A Kind Of Information You'll Need



Beberapa bulan yang lalu, setahun yang lalu lebih tepatnya, saat gua lagi menjelajah di Interpals.net, gua liat salah satu akun member di situ, anak cewek orang Spain yang stay di Korea, dia punya hobi Fotografi dan Snail Mail, alias kirim-kiriman surat. Sebelumnya gua masuk ke akun dia dari forum yang membahas tentang snail Mail alias kirim-kiriman surat. But then ketika gua buka akun dia dan deskripsi tentang dirinya, ada istilah baru yang gua ga ngerti ; Postcrossing.
Apakah itu?
Gua kemudian searching di mesin paling menakjubkan dan cerdas se-alam raya, yang bisa jawab seluruh pertanyaan kecuali pertanyaan “Dia Cinta nggak sama akuh?”.
Yep, gua Googling, dan nggak lama gua langsung dapet hasil teratas Postcrossing.com.
Website ini berfokus pada mereka penghobi PC aka Post Card, anggotanya uda bejibun dari berbagai belahan negara, dari negara dunia ketiga sampe negara adidaya semuanya campur aduk disana.
Alurnya adalah kita jadi anggota, kemudian beberes akun sendiri, termasuk nulis jenis PC apa yang kita suka dan harapkan untuk dikirim ke kita terus nyatet alamat pos kita disana, untuk mendapat kiriman PC dari orang lain, kitalah yang harus memulainya dengan mengirim kepada orang lain. Nah, tugas Postcrossing.com inilah yang akan memberikan alamat orang yang akan kita kirimi PC, siapa orangnya dan dimana itu terserah dari sononya karena semuanya menggunakan sistem Random alias acak. Bisa aja kita dapet Lithuania, Greenland, Australia, ataupun Yogyakarta. Gua sendiri pertama kali nyoba langsung dapet Russia, Russia, dan Russia. Dahsyat abisss!!.
Saat kita diberi tahu orang yang akan kita kirimi PC, Postcrossing.com juga mencantumkan sederet nomer ID yang wajib kita tuliskan di balik PC yang akan kita kirim. ID ini berfungsi agar ketika kiriman kita sudah sampai, maka mereka yang menerima akan mengkonfirmasi dengan rgister ID tersebut di akun meereka, dan Voilaa... kartu kiriman kamu akan muncul disana, juga dengan begitu secara otomatis kamu akan dikirimi PC oleh orang lain, siapapun itu. You just have to wait.
Gua, setelah pihak sana konfirmasi PC gua nyampe, beberapa bulan kemudian 2 PC melayang ke tempat gua, satu dari Ukraine, satu dari Russia.
Beberapa pertanyaan yang mengganggu seputar dunia Postcrossing bagi pemula semacam gua banyak sekali, mulai dari perangko, harga kirim, sampe persoalan Kartu Posnya sendiri.
Gua pribadi butuh waktu lama, untuk nyari PC kesana kemari apalagidi tempat sekolah gua Purwokerto, sedikit sekali – ato bahkan nggak ada? Took yang jualan postcard. Disana rerata pada jualan ayam goreng atau bebek goreng. *yeahh…!, baru kemudian saat berkesempatan ke Jogja, gua beli di Toko Buku Gunung Agung beberapa sheet, dan selanjutnya nggak lama pesenan gua via online di InTo Card sampai.
Yang memudahkan gua dalam berkenalan dengan postcrossing adalah Grup Facebook yang gua gabung di dalamnya, Komunitas Postcrossing Indonesia alias KPI. Disana buanyaaaaakk banget info yang worth it dan bermanfaat buat orang baru kaya gua, dan lebih kerennya lagi disitu sering banget diadain giveaway, gua yang anak bawang dan anak baru aja udah sering banget menang giveway disitu saking banyaknya yang ngadain.
Jadi, yang ingin memulai berikirim-kirim, yang perlu kamu siapkan adalah PC sheet, beberapa perangko, atau mau pake EMS juga terserah sih, tapi gua prefer yang murah aja, karena sekarang pake perangko ke eropa aja sekitar 13rebuan. Kemudian jadilah anggota Poscrossing.com atau ikut milis-milis serupa macam Card To Post atau Interpals.net. dapatkan alamat calon kawanmu, tuliskan pesannya, jangan lupa cantumkan alamat tujuan dan ID-nya (kalo pake postcrosing).
Dan oh iya FYI, dulu gua sempet bingung di pc itu perlu cantumin alamat sendiri atau enggak karena space-nya yang sempit, ternyata jawabannya bermacam, dicantumin atau enggak itu opsional, gua sejauh ini sih enggak cantumin, Cuma jangan lupa cantumin nama kamu siapa. Karena seringkali gua bingung mendapati kiriman PC (termasuk giveaway) yang nggak bernama, kemudian akhirnya harus menebak-nebak sendiri siapa pengirimnya. Just Let them know ure name J.


Kemudian kalau semuanya sudah checked, bawalah kartu-kartu itu ke bapak pos, kalo orang posnya berpengalaman, mereka nggak bakal banyak tanya dan paling Cuma terima aja. Tapi ada beberapa yang tanya-tanya, bahkan ada yang nolak dan bilang kalo pc ditempeli perangko 10rebu ga bakal nyampe ke luar. Itu fitnah Aisyah!!. Terakhir gua kirim di Post Office daerah UGM kirim ke daerah Russia itu kurang lebihnya ya 10rebu. *dan oh iya,bapak posnya ramah banget.
Terakhir jangan lupa berdoa semoga pc selamat sampai tujuan, dan sang penerima bahagia mendapatkan kartu dari kamu.
Bye...
Happy Postcrossing!!!.