Minggu, 31 Desember 2017

Review Dove Original Light & Smooth Deodorant (from HomeTesterClub)



Jadi,

Sudah 2 kali ini Home tester Club ngasih aku kesempatan buat dapetin freebiesnya. How luck am i? Engga tau deh yaa, pokoknya aku dapet kesempatan lagi untuk mereview produk yang mereka kasih. Hihihi. Padahal terhitung aku adalah member baru mereka, karena aku baru daftar pertengahan tahun inih. Pertama kali produk yang aku dapet adalah Deodoran Rexona Original Light. Produknya sampe ke tempat aku akhir bulan Juli lalu. 2 pieces sampel deodoran yang aku terima. Produknya langsung aku pakek keesokan harinya. Hanya memang aku baru ada niat buat nulis reviewnya sekarang.


Ah. Mian -___-“.

Begitu aku dapet produknya anak kosan langsung pada heboh gegara aku lumayan sering dapet kiriman barang yang entah dari mana munculnya, pokonya tau tau dapet ajah, padahal sih sebenernya jarang-jarang juga aku dapetnya, tapi berhubung kayanya yang suka nemu (dan doyan nyari) hal-hal macam giveaway dan freebies Cuma aku doang, jadi temen-temenku pada heran aja.

Hum. Mereka belom tau sih sensasi senengnya kalo udah dapet kiriman barang gratis. hihihi

Secara penampang desain Dove ini memang doyanannya simpel, sama seperti produk Original Dove yang lain, entah itu Sabun Mandinya ataupun Facial Foamnya yang seri original. Sama sama pake base color Biru-Putih, bikin adem yang lihat. Sesuai sama klaim Dove sejak iklannya pertama kali muncul di layar tivi, “Dove Seperempatnya adalah Moisturizing Cream”. Itu juga berlaku buat deodoran Dove ini, tertera dibagian depan produknya, Dove Original Light and Smooth. Dengan tambahan di bawah informasi yang penting ; 0% alkohol. Jadi aman buat aku. Juga ada informasi 24 jam anti- perspirant.

Produk yang dikirim sama aku berukuran 14ml, cukup imut dan ringkas buat dibawa kemana-mana, informasi di bagian belakang botolnya menunjukan informasi kalo Dove ini berfungsi membuat kulit ketiak lebih cerah dan halus. Cara pemakaian pun sudah tertera di bagian belakang botol, yang disarankan adalah oleskan 4-6 kali di ketiak, dan pakeknya setiap hari.

Yaa kalii dilongkap-longkap gituh pakenyaa, engga kebayang aja baubadannya udah kemana-mana kali yess :”(

Sekali pemakaian Dove ini sudah langsung berasa efeknya, terutama kulit bagian ketiak terasa lebih halus, dan lembut ngga sekasar sebelum aku pake ini. Setelah pemakaian beberapa hari ketiak aku udah halus dan nampak lebih cerah.


Hanya poin yang kurang pas sama aku tuh untuk informasi 48 hr Anti-Perspirant-nya. Buat aku pribadi yang gampang banget keringetannya, dan sekali keringetan itu langsung ngocor seliter, pemakaian 1x untuk 48jam dalam kondisi sibuk masih perlu mempertimbangkan untuk re-Apply lagi at least per 24 jamnya biar engga semriwing wangi bangke. Wkwkwk.

So far buat produk ini aku kasih bintang 4 from 5, aku suka wanginya yang lembut, kemasannya yang simpel dan elegan. Dan poin pentingnya adalah efek halus dan cerah di kulit. Hanya untuk dengan resiko keringet banyak aku masih mempertimbangkan untuk reapply ulang produknya aja. Aku pribadi rekomen buat repurcharge produk ini. Selamat mencoba ;)

Kamis, 19 Oktober 2017

Review Kiranti Orange Juice (from Home Tester Club)



Akhir bulan agustus kemarin ini aku dapet kiriman tak terduga lagi dari Home Tester Club. setelah sebelumnya dikasih Dove Deodoran, ternyata aku dikasih kesempatan lagi sama team Home Tester Club. Diserahin sama mas satpam, sempet kaget juga karena bungkusannya lumayan gede, dan pas diangkat agak berat, pas diguncang kaya ada suara cairan. Sempet curiga apa isinya pembersih lantai? Apa pewangi pakaian?. Memang produk yang aku inget terakhir kali aku ajuin produk Rumah Tangga aja macem sabun cuci dan sejenisnya.

Tanggung penasaran paket langsung aku buka di pantry kantor sambil nonton Naruto di Global TV yang lagi nayangin episode penting, pertarungan Naruto Dkk dengan Obito dan Madara Uchiha. Yang saking pentingnya, aku sampe belain ngga langsung pulang kerja demi ngikutin episode Esensial dari seri Naruto ini. Atau bolehlah aku bilang episode-episode penuh sentimental mengharu biru yang bisa bikin nangis sendirian depan tivi. 

*OOT banget ay!*

Pas kebuka bungkusnya, ternyata ada 6 botol Kiranti Sehat Datang Bulan Oranye yang dikirim khusus sama Team Home Tester Club buat aku yang kebetulan banget kala itu tengah menstruasi hari pertama. Betapa menyenangkan kebetulan macam itu.

Produknya langsung aku eksekusi satu botol, sedangkan botol-botol lainnya aku amankan. Sebelumnya aku sudah pernah pengalaman coba Kiranti yang original. Dasarnya aku engga gitu suka Jamu-jamuan sih, jadi pas temen aku nyuruh minum Kiranti dengan rasa original, am kinda puke.

Ewh  -____-“ .

Beruntungnya, sekarang Kiranti ngeluarin varian baru dari versi originalnya. Kiranti keluaran terbaru produksi Orang Tua Grup ini ngasih solusi buat orang macem aku yang tiap kali datang bulan harus menghadapi teror Nyeri selama menstruasi yang sakitnya luar biasa ituh; Lemes, Demam, Panas Dingin, Mules-Mules, dan entah apalagi yang dirasa, tapi di satu sisi engga sanggup minum jamu karena engga tahan dengan bau-bauannya. Sejauh ini aku masih bertahan dengan obat-obatan penahan sakit. But then sebenarnya aku sendiri tahu kalau obat itu hanya sebagai pereda nyeri bukan mengobati, ataupun melancarkan haidnya. Obatnya hanya sekedar membuat lupa, tanpa benar-benar menyelesaikan masalah.

Kiranti baru ini datang dengan Varian Orange, botolnya berwarna khas buah Jeruk;  oranye. Once aku buka botolnya, langsung mendesak ke hidung aroma khas Jamu, bercampur wangi oranye. Jump to conclusion : Aku masih bisa menerima.

Paket Kiranti Oranye ini datang dengan informasi terkait kondisi ciwi-ciwi di luar yang sering Nyeri Haid, disitu dikasih tau kondisi Rahim perempuan ketika masa menstruasi, Sel telur yang meluruh itu akan masuk ke rahim, kalau sel telur mengumpal dan menumpuk bakal macet di leher rahim, itu yang menyebabkan sakit luar biasa kala menstruasi.



Kiranti hadir dengan kandungan utama Kunyit yang memiliki zat antikoagulan (anti penggumpalan darah) yang berfungsi mencegah penggumpalan darah, sehingga diharapkan darah akan keluar lancar, engga numpuk di leher rahim. Kiranti ini juga dilengkapi dengan ramuan rempah alami lainnya yang punya khasiat baik untuk wanita yang tengah menstruasi.



Asam Jawa yang terkandung dalam sebotol Kiranti ini berfungsi memperlancar haid, ada Kencur dan Jahe untuk penghilang sakit (Analgesik) alami, sekaligus mengurangi bau tidak sedap. Plusnya adalah Kiranti ini dilarutkan dengan 1 buah Jeruk asli, agar rasa menjadi lebih enak, dan segar. Dan tentu saja mudah diterima sama wanita yang kurang akrab sama bau jamu macam aku.

Aku minum Kiranti Oranye-nya sehari sekali. Sesuai sama anjuran minumnya, 1-2 botol perhari. Awal aku minum memang masih tetap ada tahap penyesuaian karena bau khas ramuan rempah-rempahnya masih tetap agak terasa, terutama wangi kunyit yang memang mencolok, beruntung dibantu wangi oranye, baunya jadi nggak terlalu. Sekilas, karena ada wangi jahe juga, aroma Kiranti Oranye ini jadi kayak wangi bubur kacang hijau. Of course it better than Kiranti Original di hidung aku.

Bersyukur sekali, selama menstruasi bulan ini,ditemani botol-botol Kiranti Oranye, penyakit bulanan yang biasa rajin menyambangi aku tiap kali menstruasi ; Nyeri Perut, mendadak hilang begitu saja. Menstruasiku lancar jaya.

Leganya hati ini!.

Kiranti Oranye ini produk yang rekomendasi banget buat semua wanita. Engga mention spesifik untuk yang sering Nyeri Perut atau nyeri-nyeri lainnya saja, tapi buat seluruh wanita yang menstruasi, atau menjelang menstruasi. Karena kandungan alaminya yang bisa membantu melancarkan menstruasi dan mengatasi masalah haid lain pula semacam wangi tidak sedap.

Repurcharge?. Yes dong. Ini harus selalu masuk list belanjaan tiap bulan untuk persiapan menghadapi Palang Merah bulan berikutnya.


Rabu, 13 September 2017

Buat Kamu Yang Doyan Gratisan, 3 Website Freebies Ini Wajib Kamu Coba

As i told you before di postingan sebelumnya, gw bakal share soal web favorit gw. Yep. Web freebies!.

http://www.myfamilyclub.co.uk/wp-content/uploads/2016/05/AdobeStock_76859338.jpg
Ada banyak website freebies yang bisa kamu temukan kalo kamu Googling, tapi gw hanya akan ceritain beberapa webite yang memang gw ikutin secara rutin. (beberapa website bahkan yang menawarkan free sample produk lebih heboh macam VR Box), sayangnya mereka base nya bukan di indonesia, so it mean anda wajib berbahasa inggris, even itu untuk prosedur pengajuannya, dan laporan Reviewnya. 

Berhubung kemampuan Bahasa Inggris gw di bawah rata-rata, gw menghindari terjadinya hal macem typo atau lebih parahnya lagi miss-translation dan miss- communication yang bisa berakibat hal tak diinginkan sehingga memutuskan untuk tetep stay dengan website-website lokal aja. Hohoho.

Website-website ini berdiri engga asal bikin, asal bagi-bagi barang gratis, terus ceritanya selese sampe situ. Commonly, website freebies ini ada sebagai wadah untuk memperkenalkan produk baru dari satu produsen. Sebelum produk ini dijual ke pasaran umum, atau diproduksi secara massal, biasanya dari perusahaan tersebut akan nyoba ngecek tingkat ‘kelayakan’ atau tingkat ‘kesukaan’ khalayak sama produknya. Sekaligus juga berfungsi meningkatkan ‘awareness’ konsumen terhadap produk mereka. Mungkin kalo di jaman kuliah kaya temen-temen gw yang pada bikin penelitian Teknologi Hasil ternak, dengan Judul awalan “Tingkat Kesukaan Mahasiswa Terhadap . . .”

Ini dibuat untuk mengatasi agar jangan sampe perusahaan mengeluarkan produk dengan mata tertutup, tanpa tahu prosentase tingkat kesukaan masyarakat. Ketentuan pemberian freebies ini juga umumnya diikuti dengan prasyarat harus bersedia mereview produk, or simply kita disurvey setelah produk diterima dan dicoba. It mean kita sebagai konsumen akan ditanya pendapatnya tentang prduk ini. Suka-tidak nya, kurangnya apa, lebih nya apa, kelayakan beli-nya, tampilan barangnya, dan seterusnya.

Selain itu kewajiban para reviewer ini juga adalah menshare sebanyak-banyaknya di Sosial Media tentang fakta dan keberadaan produk ini. Itu juga penting, jadi diharapkan produk satu perusahaan ini lebih dikenal oleh masyarakat.

Sejauh ini ada 3 website yang sering gw kunjungi untuk dapat produk freebiesnya, ada yang memang rutin gw dapat produknya dan sudah gw share beberapa di blog ini, ada pula yang produknya sudah abis tapi belum gw share kesini, but pasti akan gw share ko riviunya. Pasti. 
*Janji seorang Karateka*. Bhahahakk. . .



Anyways, the list are here for you :






Webnya bisa kamu buka di www.yukcoba.in. ini website freebies yang pertama gw kenal, udah lupa juga dari tahun berapa gabungnya, yang jelas pertama kali dapat dari web ini adalah sabun mandi Aromatherapy dari NeSoap Bali, di jaman gw kuliah. Selang beberapa bulan gw vakum engga maen-maen ke web itu, kemudian akhirnya ketika gw kerja gw buka lagi itu web. Mencoba isi form lagi, dan akhirnya gw diberikan kesempatan lagi sama Yukcoba.in untuk mereview produk yang mereka sediakan ; Coloring Book for Adult, setelahnya, masih bertema Art, gw dikasih Marker Sharpie. Habis itu selang beberapa bulan, barulah gw terpilih untuk review produk Beauty, yaitu Garnier Mask. 

Website ini menawarkan bermacam produk yang bisa kamu dapatkan secara Cuma-Cuma, mulai dari Beauty Care, Make Up, Snacks, Hobbies, even Books. Syarat utamanya adalah kamu wajib memberikan ‘setoran’ sama website ini dengan kurun waktu tertentu setelah barang diterima, review kamu akan diminta untuk dipublikasi, dengan cara mengunggah hasil review kamu di akun pribadi Yukcoba.in milik kamu, setelah diterima dan dicek team Yukcoba.in, review kamu akan dipublish di website ini. 
 
Sudah begitu review yang akan kamu buat nanti sudah diberikan panduan sama Team Yukcoba.in. apa saja yang harus kamu cantumkan dalam tulisan kamu, batas waktu maksimal review pun akan tercantum di kertas yang terkirim bersamaan dengan produknya.

Syarat untuk jadi anggota juga engga ribet, kalo kamu males registrasi, kamu bisa masuk ke Yukcoba.in dengan akun sosial media yang kamu milikin, ada Facebook, atau Twitter yang bisa kamu pilih salah satunya untuk didaftarkan.


 


Website freebies yang baru gw temuin beberapa bulan lalu ini menarik banget. Mungkin karena basisnya sudah sangat besar, dan reviewernya pun banyak,produknya hampir tiap seminggu sekali diupdate yang baru. Disini sama seperti website freebies sebelumnya, kamu harus registrasi untuk melengkapi data administrasi, terutama alamat surat menyurat. Jadi pastiin pas nulis alamat kamu jangan sampe salah, biar barangnya ngga retur atau salah masuk gang.


Home Tester Club ini juga menyediakan macam-macam freebies untuk kamu coba, sepanjang perkenalan gw dengan web satu ini, Home Tester Club, sesuai dengan namanya memberikan kesempatan ‘mencoba’ produk mereka di rumah masing-masing. Produk yang ditawarkan sejauh yang gw liat berkisar pada Perawatan Kulit dan Wajah, Sabun Mandi, Makanan, Susu formula, hingga Pembersih Lantai. Pokoknya Home Appliance pada umumnya di hampir semua merk ada disini. Engga memerlukan waktu lama buat gw untuk memutuskan gabung di sini. Dan tak butuh waktu lama pula, gw sudah dapat kesempatan untuk mencoba sampel dari Dove Deodorant, dan Kiranti Orange. 

Untuk registrasi langsung kamu bisa segera main kesini.

Untuk Review, Home Tester Club memberikan kita opsi, mau mengirimkan via tulisan atau video. Syarat tulisannya tidak se-spesifik web sebelah. Tidak ada kriteria atau ketentuan harus mencantumkan apa saja di sana. Hanya memang sejak awal ketika kamu akan apply satu produk tertentu, kamu sudah disurvey beberapa pertanyaan terkait produk tersebut. Juga, ketika kamu sudah mencoba produknya pun kamu kembali akan diminta untuk isi survey.



Satu lagi website freebies yang sering ane tongkrongin, berbeda dengan 2 web sebelumnya yang produknya lebih banyak beauty care dan semacamnya,sepanjang gw maen ke web ini, promo yang lebih sering dibagiin adalah foodies.

So buat kamu yang doyan makan dan jajan, -plus gratisan-web ini wajib banget ditongkrongin. Apalagi setelah beberapa kali main ke sana, website ini semakin user friendly. Beberapa saat lalu web ini sempat diupgrade, sehingga pengunjung semakin mudah menggunakan website ini.



Ini adalah tampilan awal ketika kamu masuk web ini, di awal kamu sudah dikasih tau ada 2 jalur yang bisa kamu pilih untuk free product nya, DRINK AND FOODS, atau BEAUTY PRODUCT, dan di layar utamanya kamu juga bisa liat langsung produk yang baru banget keluar.

Sama pula dengan 2 website sebelumnya yang aku ceritain, LIFULL ini juga memberikan freebies berupa produk yang rerata adalah ‘barang baru’ atau ‘pemain baru’ di dunia perjual-belian. So, kalau kamu terpilih,

Selamat deh!. Kamu jadi salah satu orang yang pertama kali mencoba produk baru. Cool kan?.

Untuk soal registrasi, Lifull juga sama ngasih kemudahan sama kita, dia ngasih opsi untuk registrasi dengan akun fb yang tersambung dengan web ini, dan kelak kalau kamu sudah masuk web ini dan memilih salah satu produk, kamupun memang diprasyaratkan untuk share pilihan kamu di akun fb kamu.

Dan sama pula, yang namanya web freebies engga pernah neko-neko, apalagi minta transferan uang atau pulsa. Itu sih Fraudster yesss.

Mereka Cuma minta pendapat jujur kamu tentang produk yang mereka kasih.

Enak-kah?. Manis-kah?. Repurcharge-able kah?. Kurangnya dimana?. Poin lebihnya dimana?.
Ya semacam gitu.

Lifull sama seperti Home Tester Club yang tidak memberikan syarat spesifik untuk isi reviewnya, kadang review yang diberikan beberapa ‘Tester’ bahkan Cuma berupa komentar singkat tentang produk yang diterima. it's depend on you, mau bikin artikel pendek, cerpen panjang, ataupun komentar singkat. Yang terpenting adalah kamu bertanggung jawab. Jika kamu terpilih sebagai 'Reviewer', atau 'Tester', segeralah coba produknya, dan berikanlah pendapat yang jujur tentang produknya. Jangan menghilang setelah terima barang. 



Sesimpel itu. That explain so much kenapa gw doyan banget nongkrongin 3 website ini. Kan gw cewe yang doyan gratisan. Haha 

Yep, tapi hari gini sapa sih yang ga doyan gratis?. Di jaman ketika kamu perlu ngecas dan pipis aja bayar?.
 

Jumat, 11 Agustus 2017

Share Berhadiah by Yukcoba.in ft Garnier



Gw hendak cerita, kalo gw ini adalah seorang pencari giveaway, hunger for freebies, dan hal-hal semacam itu. Simply said ; Gw doyan gratisan.
Jadi kan gw ini belakangan sering nongkrongin salah satu platform penyedia hal yang gw gandrungin ituh ; Gratisan. Nama webnya Yukcoba.in sesuai dengan nama webnya, Yukcoba.in ini memiliki beberapa sampel produk yang bisa kita cobain di rumah.tugas kita kalau terpilih adalah mereview seujujur mungkin tentang produk yang kita dapat. (tentu saja kalau nama kita terpilih sebagai reviewernya).

It works here and here, i got Sharpie Ultra fine 80’s Glam, dan Coloring Books for Adult. Berkat rajin nongkrongin web ini pula gw jadi belajar mereview produk, karena itu adalah tugas utama gw. Kemudian pada akhirnya pula, setelah sekian lama mencoba menawarkan diri untuk jadi reviewer beauty product (dan ngga lolos satupun dari sekian banyak yang gw inginkan),  akhirnya gw berkesempatan untuk mereview produk Garnier.
Di post sebelumnya, gw sudah berbagi tentang riviu gw soal Krim malam dari Garnier, yang bisa dicek lagi disini. Tak lama sehabis gw dapat pengumuman gw dapat kesempatan untuk dapat produk Garnier satu ini, gw juga dapat email challenge tambahan dari Yukcoba.in tentang produk Garnier ini. Selain gw bikin riviu wajib yang gw serahkan ke team Yukcoba.in dengan tenggat waktu tertentu, di email ini gw diajak untuk share sebanyak mungkin di platform sosial media yang gw punya, yang nantinya akan diundi dan berkesempatan untuk dapat hadiah pulsa dan hampers dari Garnier.
Isi dari emailnya macam begini :


Sebenernya, basicly, (dan orang disekitar g pun udah paham), gw ini orangnya malesan. Bahkan buat ikut challenge ini pun gw engga gitu pengen. (baca : males) Tapi kemudian gw dapet sms di hp gw dr team Yukcoba.in, yang ngajakin gw untuk lanjut ikut challenge, kemudian gw pikir ya sudahlah, ngga rugi juga gw ikutan, akhirnya gw share produk Garnier ini di akun Instagram gw, juga gw masukin review gw di blog ini, habis itu gw bales email team Yukcoba.in untuk konfirmasi kepesertaan gw di challenge ini.
Engga lama, di tanggal 22  Juni 2017 , ketika gw ngecek email yahoo gw, seketika gw guling-guling kegirangan di kamar dapat pengumuman macam ini :


Yep. Gw jadi salah satu dari pemenang lomba ini. Syalala senangnya hati ini. Makasihh banyak Yukcoba.in sama Garnier ^^
Berikutnya  sesudah liburan panjang Idul Fitri, seminggu after gw masuk kerja lagi, gw sudah dapat paket kiriman dari Yukcoba.in ft Garnier berisi hampers produk Garnier, plus pulsa yang sudah masuk ke nomer ponsel gw. Ah. . . as i said to you, mendapat hadiah itu adalah hal yang sangat menyenangkan.
Paket yang dikirim dibungkus box merah berpita coklat. Syantiknya . . .


Isi hampersnya terdiri dari :


  • 1 pc Garnier Ligh Complete White Speed Super Essence 10 ml, 
  • 1 pc Garnier Light Complete White Speed Yoghurt Sleeping Mask 50ml 
  • 1 pc Garnier Light Complete White Speed Super Foam 100 ml.

Next i gotta share to you beberapa platform yang wajib kamu coba kalau mau dapet freebies like me. *Smooch*

Kamis, 06 Juli 2017

Ke Bandung, Kemana?



Siapa sangka seorang Ayu Gina punya kelakuan ngga biasa. Gw yang terbiasa menghabiskan libur dengan tidur, atau browsing, atau bengong, atau nonton tivi, atau guling-guling ngga jelas, atau yang semacamnya pokonya yang jelas selalu berkaitan dengan tempat tidur, dan nggak kemana ; That’s perfectly me. 

Enggak lagi sombong koq, hanya tengah mendesripsikan gw yang biasanya. 

Lalu kemudian setelah beberapa tahun tinggal di Ibukota tercinta yang selalu penuh sesak ini, pola gw berubah mendadak, semacam gonjang ganjing juga dalam diri. But i enjoy the change itself. 

Bagaimana seorang gw yang introvert ini berkelana kemana-mana tiada habisnya. Tentu saja hal aneh, karena hal semacam itu tak pernah jadi bucket list seorang Ayu. Then how could it be?

Tentu saja karena gw ‘ditemukan’ oleh seorang ekstrovert yang doyan wara wiri kemana-mana.

Kenapa gw pake istilah ‘ditemukan’?. Karena seorang Introvert engga pernah mencari. Dia akan diam saja. Sampai seorang Ekstovert menemukan, dan ‘mengadopsinya’. Jahahah. Istilahnya gitu amat yes.

https://in.pinterest.com/explore/introvert-girl/


The point is, apalah daya seorang Introvert yang hidupnya lebih senang di dalam Goa kalau tak diseret-seret sang Ekstrovert. So then, dimulailah perjalanan gw, kesana kemari. 

I realize kalau sekitar setahun lebih ini gw udah sering bepergian ke tempat-tempat yang ngga gw pikirkan sebelumnya akan kesana, kemudian tau-tau gw udah menginjakkan kaki aja disana. Agak sayang sekali kalo ngga gw abadikan di sini. 

So here i goes with our newest Flash Travel. . .

Paris Van Java belakangan lagi happening banget sama satu tempat yang namanya The Lodge Maribaya. Pertama kali gw intip di Instagramnya rekan sekantor gw yang lagi Rihlah disana sama teman-teman kelas pengajiannya di Al Azhar. Pikir gw, itu tempat asik ajah. Ijo, nan penuh sesak dengan pohon pinus. Belum lagi kalo browsing di Instagram dengan hashtag #TheLogde atau #Maribaya. Dijamin ngiler pengen segera berpose kesana. 

Lalu kesana kah gw?. 
 
Sayangnya engga. Wkwkwk.

Rencana awal. Iya. Kemudian batal, ketika kami menyadari libur kami bertepatan dengan weekend, yang menjamin tempat satu itu bakal penuh sesak tak terkendali. Gw pribadi sih malas membayangkan akan seperti apa antriannya. Berdasar kisah kakak kosan gw yang weekend sebelumnya datangi ke The Lodge pun kisahnya begitu. Pengunjung penuh sesak, Hujan deras yang bikin kegiatan foto-foto di wahana dihentikan, plus antrian mengular, membuat mereka akhirnya menyerah dengan antrian itu dan memutuskan meninggalkan wahana karena antrian untuk foto saja bisa menghabiskan waktu berjam-jam. 

Bayangkan!!. Waktu liburan habis cuma untuk sejepret poto? Kidding me??.

Oh nope. Gw ngga ke berniat ke Bandung hanya untuk antri satu foto selfie, kemudian pulang lagi ke jakarta. Nope. 

Jadilah. Kami berenam. Yang sejujurnya sejak awal merencanakan trip tak tahu hendak kemana (yang penting judulnya liburan), kami mengandalkan semuanya pada Suhu tertinggi kami dalam urusan Bandung, A Tofik, nu asli Made In Bandung, pituin Jamika caket pintu tol Pasir Koja. Yang biasanya kalo lagi pulang kampung ke bandung sama bininya kerjaannya tidur doang. Bikin bininya misuh-misuh gegara ngga pernah diajak jalan-jalan.

Jadilah setelah diskusi panjang pendek, browsing-browsing centil, kami putuskan untuk ke daerah Ciwidey ; Kawah Putih. Satu hal yang gw tahu Kawah Putih adalah : Ini lokasi Syutingnya film My Heart. No more. Kekeke. Perjalanan habis sekitar 3 jam. Karena kami sempat berhenti sebentar di Rumah Kelinci buat makan siang. 

Jalanan yang lumayan berkelok dan menanjak juga bikin semua peserta liburan yang berjumlah 5 orang ketar ketir, karena disupirin oleh driver yang baru lancar bawa mobil belom genap 5 bulan. dan sok-sokan pengen ngebut. Sang Ekstrovert berkacamata. Sebenarnya sejak dari jalan tol pun semua orang –kecuali gw- nampak tegang dan stress melihat tingkah nyetirnya. Apalagi kala sudah masuk KM 97, ibu-ibu di belakang mulai berisik


 Wajah-wajah bahagia nan tertekan garagara gaya nyupir bapak tetangga

Dia Cuma ketawa aja denger backsound sesepuh di kursi belakang mengomentari gaya nyetirnya. Secara kami berdua paling muda. Pasti sulit bagi mereka menyerahkan tampuk kontrol kendaraan pada orang berkacamata satu ini. Tapi di satu sisi mereka juga tak bisa melawan karena memang hanya dia yang bisa menyetir dan takkan ditilang pak polisi di Bandung. Mereka semua benar-benar berada dalam kondisi Fetakompli, a.k.a Fait  Accompli ; berada di kondisi "pasrah mau-tak-mau ya mau gimana lagi". Yang belakanglah yang heboh menyaksikan dia menaik turunkan gas, nyalip bis pariwisata, dan ngotot ngejar mobil timor warna ijo. Begitulah perjalanan kami, tiada damai dirasa karena semua orang tegang dengan driver baru ini. 

Kami sampai di pintu masuk bawah Kawah Putih sekitar jam 1 siang. Di pintu gerbang ini, kami dikasi 2 pilihan di sana untuk menuju kawahnya; Lanjut dengan kendaraan pribadi naik ke atas, dan dikenakan biaya parkir khusus kendaraan 150.000. atau naik ontang-anting dari halte yang tersedia tak jauh dari parkir bawah dengan harga 15.000. biaya tersebut belum termasuk biaya masuk perorang yang dikenakan 25.000 di hari weekend tersebut. Semua suara sepakat memakai jasa Ontang Anting tersebut.

Ontang Anting ini semacam angkot ibukota yang sedikit dimodifikasi. Tempat duduknya berupa besi. Posisi duduknya persis tempat duduk kereta shuttle yang suka wara-wiri di monas.  terdiri dari 3 deret, peruntukan 3 orang di depan, 3 di tengah,  4 orang di belakang, dan 2 orang di samping supir. Jadi si Ontang Anting ini takkan pernah beranjak dari haltenya sampai penumpang sudah berjumlah 12 orang. Samping kiri kanannya sudah tak berjendela. Bolong begitu saja. Tapi nampak ada penutup plastik yang sedikit menjuntai karena tak diikat rapi. Tentu fungsinya sebagai penutup kala hujan turun di wilayah Kawah Putih itu. 
 
Perjalanan dari Gerbang bawah ke gerbang atas tak menghabiskan waktu lama, sekitar 20 menit kami sudah sampai di puncak disaambut dengan wangi belerang. Udara di sana di luar bayangan gw. Not that cold actually. Dingin, but gw masih bisa bertahan tanpa harus pake sarung tangan, gw pikir akan sedingin Dieng yang bikin gw gemeletuk.
 benda yang kamu perlukan kalau ke sini adalah MASKER

Habisnya kalau gw liat di foto orang-orang yang foto di Kawah Putih pada pake Jaket tebal, dijawab kemudian oleh celetukan kawan gw 

“Ya kan biar keliatan agak keren”. 

Kami beruntung hari itu tak hujan. Gelap kadang timbul di langit, seakan menggoda kami untuk segera menyelesaikan kegiatan foto-foto tiada henti ituh. Tapi matahari tetap bersikukuh terang, jadi hasil foto kami pun menakjubkan. Lama berfoto ternyata bikin gw kelenger mabok belerang. Sampai sempat terbatuk-batuk, mencium bau belerang yang menusuk hidung dan membuat keleyengan, namun juga masih berusaha bertahan karena pose-pose kecenya belum selesai.





fotofoto di atas dipersembahkan oleh mata yang berair nan perih, dan hidung yang kelenger bau belerang

Perjalanan kami lanjutkan ke Situ Patenggang. Tak begitu jauh dari Kawah Putih. kami tinggal melanjutkan perjalanan beberapa menit yang kali ini suasananya dipenuhi kebun teh di sepanjang mata memandang. Benar-benar menyegarkan mata. Sampai kawasan Situ Patenggangang, di Pintu masuk kami dikenakan biaya masuk 20.500 untuk per orangnya,dan parkir kendaraan 35.000.

Dari pintu masuk itu, kami masuk ke jalur kebun teh, turun ke bawah terus meluncur dan meliuk turun, sampai akhirnya pemandangan kebun teh muncul dari sisi kiri kami. Airnya hijau. Beriak-riak pelan digoda angin yang berhembus. Berkubik air di dalamnya membuat gw sedikit terkesiap karena danaunya amat luas. Ah ya. Gw ini ada semacam phobia kala liat air dalam jumlah banyak. Apalagi kalau kedalaman airnya belum diketahui, atau lebih dari leher gw. Dijamin gw akan sesak nafas duluan.




begitu kamu lewatin pintu masuk, kamu akan langsung nemuin spot kece buat foto di kiri jalan

Kisah Situ Patenggang sendiri, dari yang gw simak di website www.situpatenggang.com, ini memiliki nama alias Situ Patengan. Kedua panggilan tersebut memiliki makna unik yang berbeda. Patenggang (Sunda : Terpisah), dan Patengan dari asal kata Pateangan (Sunda : Mencari). Berdasar pada kisah di balik Situ ini, dimana ada sepasang kekasih yang terpisah Jarak yang amat jauh. Namun keduanya saling mencari, hingga akhirnya bertemu di Batu Cinta yang ada di lokasi Situ tersebut. Info lengkap sejarahnya bisa dicek di situs resminya.



 
Di situ Patenggang ini kita bisa Naik kapal untuk menyeberang ke pulau kecil di tengah Danau. Dan melanjutkan ke (Resto Kapal) atau muter-muter naik Angsa-angsaan.

Lepas dari Situ Patenggang dan selfieselfie yang menyita waktu di kebon teh, kami meluncur turun ke daerah Jamika lagi. Rencana awal, malamnya kalau tak hujan, kami berencana naik ke Punclut, jadi kami bersegera pulang agar bisa istirahat sejenak.

Sampai Jamika jam 6 maghrib, kami semua tepar di kamar. Atau lebih tepatnya sih gw yang langsung tidur pules bar blass. Tanpa ganti pakaian bahkan masih kerudungan. Sempat terbangun ditanya mau makan enggak. Gw males jawab dan cuma menggumam. Tengah malam kemudian satu squad dibangunkan oleh empunya rumah A Tofik, ngajak makan (tengah) malam. Gw keliyengan liat jam, berasa udah subuh, apa isya, apa jam berapa? Ternyata jam 12 Sodara. Wth?.

Jadi tengah malem itu, A Tofik ngajakin kuliner di daerah Bandung yang udah terkenal banget, namanya Perkedel Bondon. 

Bondon?

Kenapa perkedel Bondon? Gw yang urang sunda agak kaget aja denger namanya, setelah sekian lama merantau ke Jawa Tengah kemudian belok ke Jakarta, pada hari itu tetiba gw denger bahasa Buhun kembali. Kata yang sudah lama hilang dari pendengaran gw, yang dulu sering muncul-muncul dalam kalimat yang diucapkan orang sekitar gw pas masa sekolah di Tasik.

Seperti tengah membuka kamus kosakata lama gw, yang langsung gw asosiasikan dengan arti Pekerja Seks Komersial. Kemungkinan namanya begitu karena memang Perkedel ini baru mulai jualan malam hari dari Jam 11. Persis dengan jam ‘jualannya’ ‘mereka’.

https://duniaicip-icip.blogspot.co.id/2012/03/perkedel-bondon.html

 perkedel yang dinanti dan dicari-cari sayang tak dapet saking antrinya

Sayang seribu sayang, ketika kami sampe lokasi, antrean perkedel Bondon ini mengular, sampe-sampe nomer antrian pun habis tak tersisa. Dan perut kami pun nampaknya takkan sanggup kalau harus menunggu macam itu. Lanjutlah kami melanglang buana mencari makanan tengah malam lainnya.

Yang pada akhirnya berujung makan nasi uduk pinggir jalan di daerah Jamika. Haddeeehhh. . .

Jadi kemudian begitulah akhir dari liburan hari pertama kami di Bandung, hari Kedua di Bandung akan masuk ke posting gw berikutnya.

See yaa. . .