The Truth Revelation : Pandora Heart




Di dalam hidup, mungkin kamu akan menemukan saat dimana apa yang kamu alami, lihat, dan yakini ternyata salah. Apa yang kamu anggap jahat ternyata adalah korban, dan apa yang kamu kira selama ini pahlawan adalah penjahat yang sesungguhnya. Tidak perlu dicari, bahkan hanya dibiarkan dan waktu akan membuka tabir rahasianya, menyingkapkan seluruh bangunan kebohongan yang ada. Ini bahkan berlaku bagi apa saja.

 

 Pandora Heart
 
Ada yang membaca manga jepang berjudul Pandora Heart? Dengan tokoh utama Alice dan Oz Vessailus. Karakter dalam manga ini memang banyak mengadaptasi tokoh dalam Alice in Wonderland. Hanya dengan banyak penyesuaian kisah di dalamnya. sesaat manga ini menyenangkan, apalagi gambarnya memang menyenangkan untuk dilihat. Tapi kemudian, ketika terus dibaca, *komik yang terbit seingat saya belum genap 15 bahkan*. Ada episode yang mengungkapkan kisah gelap sang tokoh utama yang dicitrakan penuh senyuman, ramah, dan merupakan pahlawan negeri itu ternyata merupakan penyebab hancurnya negeri ke dalam Abyss. Saking rumitnya, kadang perlu beberapa kali ulangan membaca manga ini demi mengerti alur ceritanya, apalagi sang mangaka Jun Mochizuki sepertinya terobsesi dengan reinkarnasi, dimana manusia pada saat ia mati akan muncul lagi di masa depan. Kalau menggunakan pemahaman saya, istilah ini nyerempet makna daur. Glen Baskerville bereinkarnasi, Alice, Mad Hatter, Gilbert, dan adiknya bereinkarnasi sedangkan Jack Vessailus sang pahlawan tak pernah bereinkarnasi menjadi Oz, jiwanya tertidur seperti jam yang mati, kemudian akhirnya pada saatnya jam itu akan hidup kembali. Ia hanya tertidur untuk hidup kembali.

Oke cukup sampai di situ garis besarnya. Kisahnya sangat memusingkan. Yang ingin saya tegaskan disini adalah, apa yang anda lihat tak selamanya benar, sekalipun yang anda yakini. Apalagi sejarah. Sejarah yang berlalu sudah terlalu sering ditunggangi banyak kepentingan. Tergantung siapa yang menyetir, maka sejarah itu akan berubah sesuai kehendak mereka. Maka tak heran beberapa memaki Soeharto, beberapa memuja dan berharap ia kembali, dan beberapa selalu mengulang kisah betapa sadis dan tragisnya peristiwa G30S/PKI. Ada yang tahu sesungguhnya itu apa? Siapa yang bermain, dan siapa yang dipermainkan?. Kalau saya pribadi sih nggak berharap sama sekali bapak Soeharto kembali lagi, serem juga kalo beliau bangkit dari kubur, nanti judulnya jadi Zombie Apocalipse. 

Sang pencerita, mangaka, alias ki dalang Jun Mochizuki membawa kita para pembaca untuk membangun sebuah visualisasi dasar dari kisah ini. Ia membuat kita meyakini sebuah kebenaran ciptaannya dalam cerita ini. Jack dari awal ditunjukkan sebagai pribadi ceria yang disukai semua orang. Sedang Glen adalah seorang pangeran dingin dan pendiam. Di masa selanjutnya, Glen dikatakan sebagai petaka, dan Jack, adalah sang saviour yang demi menyelamatkan bumi, ia merelakan tubuhnya dipotong untuk menyegel kekuatan Glen, sahabatnya.
 Glen Baskerville

 Jack Vessalius
Kemudian apa yang terjadi? Ki dalang memutuskan membagi sebuah rahasia besar dalam kisahnya. Dengan sekali hentakan, rubuhlah bangunan kisah yang saya buat untuk manga ini.
Saat kemudian kekacauan terjadi, masa lalu diputar balik, beberapa yang mengalami reinkarnasi mendapatkan kembali kenangannya, dan saat segel dibuka, ternyata potongan tubuh itu adalah milik pangeran Glen. Jack tak pernah mati. Ia bahkan tak pernah berkorban. Jack tersesat dalam cinta butanya kepada Lacie, adik Glen Baskerville. Selalu ada alasan mengapa seseorang bertindak A atau B. Bahkan seorang Jack yang tega memasukkan bumi ke dalam Abyss pun memiliki alasan ; ia tak ingin Lacie kesepian. Kalau Lacie tak bisa kembali ke bumi, maka ia kirimkan seluruh bumi beserta isinya untuk Lacie.

Kapan saya tahu kenyataan ini? Setelah membaca beberapa seri. Bagaimana saya mengetahuinya? Dengan membaca dan memahami. Kemudian mengapa Jun membuat kisah macam begini? Ya mana saya tahu, saya bukan sekretarisnya.

Tapi kemudian saya berpikir, dalam kehidupan ini, bisa dan mungkin sekali ada seseorang, atau sekelompok yang kerjaannya tak lain menjadi ki dalang semacam Jun Mochizuki. Membangun cerita, memvisualisasikan pada kita apa yang diyakini sebagai kebenaran, dan apa yang namanya kejahatan, kemudian dalam pada waktu membalikkan kisah. Dalam hidup ada saja tokoh seperti Jack, dan banyak tokoh seperti Glen. Ada yang hidup hanya menjadi boneka. Tak pernah mereka tahu kalau dia adalah bidak catur umpan. Dikiranya ia hidup begitu saja, ternyata ada tali yang mengatur geraknya. Dalam hidup. . . ya begitulah hidup.

Apa sebab saya membahas hal ini?. Tak ada, hanya ingin berbagi pengetahuan hidup. Tak selamanya apa yang anda anggap benar akan selamanya benar. Mungkin beberapa orang akan mengatakan ia telah dikhianati kehidupan, tapi menurut kawan saya, begitulah hidup. Saat anda dilukai, saat anda tak sengaja melukai, atau mereka saling melukai, tak ada yang perlu disalahkan, karena memang begitulah hidup. Kalau hidup enggan berbaik hati dengan kita, maka kitalah yang perlu memperkuat hati.

Katanya lagi “Apa yang kamu lihat, bukan apa yang sebenarnya terjadi”. Karena kita hanya melihat dan tak merasakan langsung, tak bisa kita simpulkan begitu saja itu sakit, atau itu menyenangkan. Karena yang tahu, hanyalah mereka yang merasakannya.

Thats all for today, selamat Hari Raya Idul Adha semuanya :D

0 komentar:

Posting Komentar

leave your footprint here ;)