Holla,
What a tight
year. What a ..
What?
Tak ada
apa-apa sebetulnya, memang pada dasarnya ketika ada perubahan besar dalam hidup
akan ada yang bukan diabaikan sebetulnya,tapi prioritasnya yang berubah.
Gw mau
ngelist prioritas gw pas jaman gw kerja-ato kuliah ya, which is akan merusak cv
di mata calon mertua kalo gw masi singel, dan karena gw uda emak-emak yaudah
engga papa gw kasi tau aja kalo prioritas gw selama itu adalah :
1. Rebahan-
2. Makan-
3. Nyemil-
4. Tidur-
5. Ngedrakor.
Titik
Tidak ada
yang berubah banyak dan spesifik bahkan ketika gw mengenal masa pacaran sama
laki yang sekarang jadi ayah dari anak gw. Kadang malah gw mengutamakan tidur
ketimbang doi. Wkwkwk.
But it turns
flipped when you decide to be in marriage life.
Kehidupan pernikahan
adalah hal yang 180 derajat berbeda dengan kehidupan single yang gw jalani
beberapa tahun terakhir. 6 tahun School, 4 tahun University, dan 2 tahun dunia
kerja, it define so much different ketika gw memutuskan menikah, mengubah AKU
menjadi KAMI dan KITA.
Ugh. So much
drama. Cant tell each one but you gotta know it. Sure.
Pertama adalah
list prioritas gw tentu saja akan berubah,eh nope, bukan berubah sebenarnya
tapi lebih ke berbeda. My priority is Our, His Parent, and soon My Baby.
Setelah akad
nikah tanpa selang gw langsung mendapat kabar positif. Tentu ada banyak sekali
adaptasi yang harus gw lakukan terutama karena gw adalah generasi anak kos
rebahan yang engga kenal siapa-siapa, ga peduli siapa-siapa, tetiba tinggal
bersama sebuah paket lengkap bernama keluarga. (Cant you imagine it?. Bahkan
terakhir kali gw tinggal di rumah gw ituh Cuma pas libur kuliah, which mean, i
literally lived with my own family when i was in 6th grade, dan itu sudah
bertahun lalu).
So much
effort from me and him yang yep. He expect much from me dan he teach me every lesson he knew patiently walo kadang ngegas sih ya.
Well then,
begitulah kenapa di awal gw bilang prioritas berubah, inilah yang menjawab
kenapa blog gw kosong dan bersarang laba-laba dimana-mana, debunya udah 5 cm
belom dilap-lap. Menulis yang ketika gw single digadang-gadang adalah hobby,
kesukaan, kesayangan, part of my life, or whatever i said before, ternyata
tiada bermakna ketika gw sudah menjadi istri dan emak-emak. Atau lengkapnya
menjadi istri dari suami extrovert yang ga betah dirumah dan ibu dari anak yang
super aktif.
Sometimes they
gave me break time, but. Nope nulis itu bangun moodnya tolooong susa banget
sodara-sodara. . .
Apakah anda
rindu mengetukkan jari di keyboard diluar bikin report dari komplain dan
request nasabah di kerjaan? Yep.
Tapi mau
nulis apakah? Yo ndak tau juga.
Tapi gw
tetiba tersentak entah baca atau liat tulisan salah seorang temen entah dimana
agak sulit mengorek memori di kepala.
Nulis aja. Apa
aja, tulislah dulu rasah kakean mikir, rasah takut bagus apa ngga dibiasain
lagi aja untuk nulis,
Yang gw
simpulkan sebagai ya sudah i give my best effort untuk tetap terus berusaha
nulis sebanyak-banyaknya hingga akhirnya gw kemudian akan terbiasa dengan
sendirinya memilah tulisan baik dan bagus yang bisa gw post. So then i didnt
really lost my own self ditengah kesibukan gw mencintai dua makhluk yang tuhan
anugerahkan dalam hidup gw.
Amin.
Semangat selalu, benar banget tuh, yang penting selalu berusaha nulis sebanyak-banyaknya, lama-lama bakalan tau kok, tulisan mana yang bikin enjoy, dan juga pembaca suka, jika memang ingin dibaca banyak pembaca :)
BalasHapuswah terima kasih sudah berkunjung mbak, maunya dibaca banyak dong mbak biar dapat cuan juga hihihi
Hapus